Kamis, 21 Oktober 2010

Modul Perbaikan Peripheral Komputer

Modul Perawatan Peripheral Komputer

Modul Perawatan Komputer

Modul Perakitan Komputer

Modul Pengantar Perawatan Komputer

soal kkpi semua jurusan kelas X

soal dasar kejuruan jurusan multimedia kelas X

soal KKPI kelas X

Mid Semester Gasal
Tahun Pelajaran 2010 / 2011
Mata Diklat : KKPI
Kelas / Jurusan : X / Semua Jurusan
Alokasi Waktu : 60 menit

1. Sistem komputer terdiri dari 2 bagian, yaitu ..........
a. Hardware & Software
b. CPU & Monitor
c. Input & Output
d. SO Teks & SO GUI
e. Windows & Linux

2. Berikut ini yang termasuk Perangkat Keras (Hardware) komputer, kecuali …
a. Cassing
b. Hardisk
c. MS. Office
d. Processor
e. RAM

3. Berikut ini yang termasuk Perangkat Lunak (Software) komputer …
a. Motherboard
b. Processor
c. RAM
d. Microsoft Windows
e. Hardisk

4. Yang dimaksud dengan MULTITASKING dalam komputer adalah …
a. Memungkinkan beberapa program sekaligus dilakukan dan diproses pada saat bersamaan
b. Memungkinkan beberapa program dapat menggunakan sumber daya bersamaan
c. Memungkinkan beberapa pemakai komputer menggunakan CPU secara bersamaan
d. Memungkinkan beberpa CPU bekerja bersama -sama secara pararel dalam 1 komputer
e. Memungkinkan user menggunakan komputer dengan nyaman

5. Yang dimaksud dengan MULTIPROGRAMMING dalam komputer adalah …
a. Memungkinkan beberapa program sekaligus dilakukan dan diproses pada saat bersamaan
b. Memungkinkan beberapa program dapat menggunakan sumber daya bersamaan
c. Memungkinkan beberapa pemakai komputer menggunakan CPU secara bersamaan
d. Memungkinkan beberpa CPU bekerja bersama -sama secara pararel dalam 1 komputer
e. Memungkinkan user menggunakan komputer dengan nyaman

6. Yang dimaksud dengan MULTIPROCESSING dalam komputer adalah …
a. Memungkinkan beberapa program sekaligus dilakukan dan diproses pada saat bersamaan
b. Memungkinkan beberapa program dapat menggunakan sumber daya bersamaan
c. Memungkinkan beberapa pemakai komputer menggunakan CPU secara bersamaan
d. Memungkinkan beberpa CPU bekerja bersama -sama secara pararel dalam 1 komputer
e. Memungkinkan user menggunakan komputer dengan nyaman

7. Langkah-langkah membuka Command Prompt yaitu …
a. Start – Program – Accessories – Command Prompt
b. Start – Program - Accessories – System Tools – Command Prompt
c. Start – Ms DOS – Command Prompt
d. Program – Ms DOS – Command Prompt
e. Ms DOS – Command Prompt - Program

8. Fungsi perintah DIR dalam SO berbasis teks (DOS) adalah …
a. Mengganti nama file
b. Menghapus file atau sub direktori
c. Digunakan untuk menyimpan file
d. Memindahkan file
e. Melihat isi folder atau direktori

9. Kepanjangan dari istilah GUI adalah …
a. Graphical User Injection
b. Gadget Ussualy Interface
c. Graphical User Interface
d. Graphical Ussualy Interface
e. Gadget User Injection

10. Kepanjangan dari istilah HTML adalah …
a. Hyper Text Markup Language
b. Hyper Transisi Media Language
c. Horizontal Time Media Literatur
d. Hyper Text Media Language
e. Hyper Transisi Markup Language

11. Yang bukan merupakan fungsi dari keyboard adalah …
a. Menekan tombol panah pada keyboard untuk menggerakkan kursor
b Menekan tombol shift untuk menempilkan huruf besar atau kecil
c. Menekan tombol esc untuk membatalkan perintah
d. Menekan tombol enter untuk menghapus hasil ketikan
e. Menekan tombol page up untuk menggulung tampilan layar ke atas

12. Berikut langkah - langkah menjalankan aplikasi PAINT adalah …
a. Start – ms office – windows movie maker
b. Start – program – windows movie maker
c. Start – my document – windows movie maker
d. Start – control panel – windows movie maker
e. Start – windows movie maker

13. Dibawah ini adalah aplikasi – aplikasi standar windows, yaitu…
a. Coreldraw
b. Photoshop
c. Ms. Office
d. Winamp
e. Internet Explorer

14. Dibawah ini adalah aplikasi – aplikasi standar windows, yaitu…
a. Coreldraw
b. Photoshop
c. Ms. Office
d. Winamp
e. Internet Explorer

15. Untuk merubah tampilan Desktop kita bisa melakukan langkah-langkah…
a. Klik Kanan pada desktop – properties - desktop
b. Start – program - desktop
c. Klik kanan Start – explorer
d. Start – aplikasi – desktop
e. Start – desktop

16. Berikut langkah - langkah menjalankan aplikasi NOTE PAD adalah …
a. Start – program – accessories – notepad
b. Start - control panel – notepad
c. Start – program – notepad
d. Start – Aplikasi – notepad
e. Start – notepad

17. Untuk merubah tampilan Screen Saver kita bisa melakukan langkah-langkah…
a. Start – program – screen saver
b. Klik Kanan pada desktop – properties – screen saver
c. Klik kanan Start – screen saver
d. Start – aplikasi – screen saver
e. Start – screen saver

18. Untuk menambah tampilan icon/shourtcut pada desktop kita bisa melakukan langkah-langkah…
a. Start – program – screen saver
b. Start – program – desktop - shortcut
c. Klik Kanan pada desktop – new - shortcut
d. Start – aplikasi – shortcut
e. Start – shortcut



19. Gambar diatas merupakan icon…

a. My Computer
b. My Documents
c. Recycle Bin
d. Internet Explorer
e. My Network Place

20. Untuk merubah nama tampilan icon/shourtcut pada desktop kita bisa melakukan langkah-langkah…
a. My Document – shortcut – rename
b. My Computer – desktop - shortcut
c. Klik Kanan desktop – shortcut - rename
d. Start – aplikasi – shortcut
e. Klik Kanan pada shortcut – rename

21. Tombol pada keyboard yang digunakan untuk menampilkan huruf kapital (besar) pada saat pengetikan adalah…
a. Esc dan Tab
b. Ctrl dan Alt
c. Back Space dan Enter
d. Page Up dan Page Down
e. Caps Lock dan Shift

22. Berikut adalah langkah-langkah yang tepat pada proses mematikan komputer…
a. Start – Log Off
b. Start – Run
c. Start – Turn Off – Restart
d. Start – Turn Off – Turn Off
e. Start – Turn Off – Stand By

23. Aplikasi standar yang digunakan utk menampilkan audio & video adalah…
a. Game
b. Note Pad
c. Media Player
d. Paint
e. Winamp

24. Aplikasi standar yang digunakan untuk mengedit gambar adalah…
a. Game
b. Note Pad
c. Media Player
d. Paint
e. Winamp

25. Aplikasi standar yang digunakan untuk browsing atau mejelajahi internet adalah…
a. Internet Explorer
b. Note Pad
c. Media Player
d. Paint
e. Winamp

Rabu, 26 Mei 2010

PRE, PRODUCT & POST PRODUCTION

Pre Production
Adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shoting)
film/video. Dari mulai pengaturan budget, pemilihan sutradara, aktor, cameramen, crew, lokasi,peralatan, kostum/wardrobe dll.

1. Ide & Pemilihan Konsep.
Adalah merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang bertujuan
untuk menuangkannya kedalam media visual dan audio.

2. Story Line / Sinopsis.
Adalah ringkasan cerita/film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah film dengan
tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan film tersebut. membuat Sinopsis merupakan
suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan film yang panjang dalam bentuk
yang singkat.
Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan
dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman,
seperlima atau sepersepuluh dari panjang film.
Langkah-langkah membuat sinopsis.
- Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan - gagasan yang penting.
- Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan.
- Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita.
- Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
- Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan film.
3. Script/Naskah Skenario.

Membuat rancangan audio visual treatment dan penulisan naskah secara rinci yang
mengembangkan gagasan utama pada synopsis menjadi sebuah cerita yang menarik
dan informatif. Diawali dengan penjelasan dan pengenalan tiap karakter dalam cerita
secara menyeluruh.

4. Shot List & Storyboard.
Sebuah teknik shoting management. Disini dibuat daftar pengambilan gambar pada
setiap adegan, dan divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar/storyboard jika
diperlukan.

Production

Adalah proses pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses PreProduction.

1. Directing/Penyutradaraan.
Sutradara/Director adalah orang yang memimpin pelaksanaan shoting dan bertugas
mengatur bagaimana tim dalam pembuatan film seperti: aktor, cameramen, lighting,
artistik, editor & special effect artist harus tampil sebagaimana mestinya dalam
pembuatan sebuah film sesuai dengan script/naskah. Dan biasanya didamping oleh satu
orang atau lebih asisten sutradara.

2. Penguasaan Kamera & Teknik Shoting.

Anggle
Adalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari viewfinder pada
sebuah kamera film/video. Dimana pemilihan anggel sangat berperan penting dalam
menciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai dengan
script/naskah.

Lighting/Pencahayaan
Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya aset pencahayaan yang
memadai. Baik itu didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shoting
exterior/luar ruang, ataupun melalui bantuan sinar lampu pada shoting interior/dalam
ruang.

Komposisi
Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran & kedalaman ruang, perspektif &
mood adegan untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script/naskah.

Log/Catatan Shoting
Diperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskan penandaan setiap gambar peradegan
yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu
(timecode) pada kaset yang digunakan. Proses ini akan sangat membantu mempercepat
proses pengeditan gambar.

Post Production

Adalah proses penyelesain akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shoting) yang meliputi mengeditan gambar, penambahan title, grafik, animasi & special effects, musik, sound effects, audio dubing, & output ke media video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD/DVD.

PreProduction �� Production �� Post Production
Video Standart : PAL,D1/DV
Frame Size : 720 X 576 (pixel)
Frame Rate : 25 fps
Pixel Aspect Ratio : D1/DV,PAL (4:3/1,067)
Audio : 48 kHz 16 Bit Stereo

Pembagian tahap Post Production
1. Offline:
- Capture
- Edit
2. Online :
- Compositing
- Motion Graphic
- Visual Effects
- Color Grading
- Music & Sound FX
- Titling
- 3D

Rabu, 14 April 2010

Caring for Digital Cameras

Module: Caring for Digital Cameras
School: SMK Kartika IT Purworejo Scholar
Category: Computers & Electronics
Product Type: Digital Cameras
Manufacturer: How to Take Care of Your Digital Camera

Who is not familiar with digicam digital camera? For most people may already be familiar or even really need to support the daily work, like the need for communication devices. Although already very adept at running or operate it, but not all of the users that the camera knows how to treat the camera properly to avoid damage and longevity.

Here are some tips for camera maintenance, so the camera can function well and live a long life and maximum:

a. Keep away from Kapur Barus

Camphor including objects of destruction a very 'powerful' to the camera, which can partition off-nyekat cameras and other camera parts, rubber-based. In an electronic camera, camphor can damage the track on the PCB (printed circuit board), that is where the chip-chip camera is mounted and some elements of the chip itself. Bahka camphor vapors can also stain and create a 'plaque' on the lens.

Instead, keep the camera in a hermetically sealed, cool and dry. If the price of a special cabinet for storage of the camera is too expensive for you, you can find an alternative storage medium as a replacement. Like for example, you can store the camera in a sealed jar and in it were given silica gel to absorb humidity.

Or, you can also save them in a closet that has governed air circulation and humidity. How, by installing a powerful 5-watt lamp and placed at a distance of approximately 40 cm above the camera and other equipment. Do not forget to open the wrapper the camera and clean it of dust before storing.

Remember, the damage caused by camera camphor usually not beyond repair. So, never store any camera in the closet that has been filled camphor or camphor fragrances, clothing.

b. Avoid Direct Contact with Sun Rays

Take care not to get sunburnt camera or direct sunlight, and excessive. High heat can damage camera parts made of plastic and rubber, and other electronic components.

c. Take care of the Over-Shock

Do not forget to put them in a special bag camera, in order to avoid excessive shocks to the external environment and the clash of the equipment. Put the camera in a secure and resilient to shocks.

d. Camera and Lens Clean

Camera should be cleaned once a week or regularly and periodically. To the outside of the physical camera, use a clean dry cloth and not abusive. While for the inside and small elements, use a blower or blowers sold in camera stores. In addition to the blower, can also be used in soft fibrous brush, which had never been used on other objects.

To clean the lens of the affected spots, such as a greasy finger exposed to water or perspiration from the user, use the special tissue sold in stores

e. Avoid Scratches on the Lens

To avoid scratches, the lens should have a permanently installed filters that screw on the front. A protective filter is a common type of UV filter (Ultra Violet) or skylight filter. Meanwhile, to avoid scratches on the back of the lens, try to always put 'bodycup' when the lens cover is removed from the camera body.

f. Avoid Sea Water

If you use the camera on the beach, keep the camera was not exposed to sea water or even falling into it. Sea water is very bad and cause corrosion potential of the camera or other electronic devices. except that it is designed to adapt to it.

After use in coastal areas, cleaning of cameras shall be done as soon as possible. Sea water vapor often leave salt crystals that cause rust on the camera. When one point, your camera is accidentally splashed into the sea water, soak your camera directly to the fresh water, then rinse several times to remove traces of sea water.

The process of destruction by seawater take place very quickly and within minutes after falling, so that when the rinsing water is not carried out as soon as possible, a camera that fell into the sea water will not be saved. After rinsed clean of sea water, take immediately to a specialist camera service to clean and dry the camera.

g. Service at Trusted Places or the Official

Periodically, in a certain period of time, a digital camera should be serviced to a special place, and even better trusted official. Do not wait for the new camera is broken then fix it. Service in question is 'great service', which includes cleaning the inside of the camera, such as cleaning the lens of fungi or adjustments also suits the main camera.

Do not be too frequent washing or cleaning the inside of the lens when moldy. Glass lenses are so sensitive. Cleaned more frequently, can result in image quality will decline. To maintain and care for him, should not be stored in your closet, because it would potentially invite fungus clinging to the inside of the camera lens.

Merawat Kamera Digital

Modul : Merawat Kamera Digital
Sekolah : SMK TI Kartika Cendekia Purworejo
Category : Computers & Electronics
Product Type : Digital Cameras
Manufacturer : Cara Merawat Camera Digital Anda


Siapa yang tak kenal dengan kamera digital DigiCam? Bagi sebagian besar orang mungkin sudah tak asing atau bahkan sangat membutuhkannya dalam mendukung pekerjaannya sehari-hari, layaknya kebutuhan akan perangkat komunikasi. Walau sudah sangat mahir dalam menjalankan atau mengoperasikannya, namun tak semua dari para pengguna kamera itu mengetahui bagaimana cara merawat kamera dengan benar agar terhindar dari kerusakan dan berumur panjang.

Berikut ini adalah beberapa tips perawatan kamera, agar kamera bisa berfungsi dengan baik dan maksimal serta berumur panjang :

a. Jauhkan dari Kapur Barus

Kapur barus termasuk benda perusak yang sangat 'ampuh' terhadap kamera, yang dapat menyekat-nyekat kamera dan bagian kamera yang lain, yang berbahan dasar karet. Pada kamera elektronik, kapur barus bisa merusak jalur pada PCB (Printed Circuit Board), yaitu tempat chip-chip kamera terpasang dan beberapa elemen chip itu sendiri. Bahka uap kapur barus itu juga dapat menodai dan membuat 'flek' pada lensa.

Sebaiknya, simpanlah kamera di tempat yang kedap udara, sejuk dan kering. Jika harga lemari khusus untuk penyimpanan kamera terlalu mahal bagi anda, anda bisa mencari media penyimpanan alternatif sebagai penggantinya. Seperti misalnya, anda dapat menyimpan kamera dalam stoples yang tertutup rapat dan di dalamnya diberi silica gel, untuk menyerap kelembabannya.

Atau, anda bisa juga menyimpannya dalam lemari yang telah diatur sirkulasi udara dan kelembabannya. Caranya, dengan memasang lampu berkekuatan 5 watt dan diletakkan pada jarak kurang lebih 40 cm di atas kamera dan perlengkapan yang lainnya. Jangan lupa untuk membuka pembungkus kamera dan membersihkannya dari debu sebelum menyimpannya.

Ingat, kerusakan kamera yang diakibatkan oleh kapur barus biasanya tak bisa diperbaiki lagi. Maka, jangan sekali-kali menyimpan kamera di dalam lemari apapun yang telah diisi kapur barus atau kamper pengharum pakaian.

b. Hindari Kontak Langsung dengan Sinar Matahari

Jagalah kamera agar jangan sampai terjemur atau terkena cahaya matahari secara langsung dan berlebihan. Panas yang tinggi dapat merusak bagian-bagian kamera yang terbuat dari plastik dan karet, serta komponen elektronik yang lainnya.

c. Jagalah dari Goncangan yang Berlebihan

Jangan lupa untuk menaruhnya di dalam tas khusus kamera, guna menghindari guncangan yang berlebihan dengan lingkungan luar maupun benturan antar peralatan. Taruhlah kamera di tempat yang aman dan tahan terhadap guncangan.

d. Bersihkan Kamera dan Lensa

Sebaiknya kamera dibersihkan seminggu sekali atau secara teratur dan berkala. Untuk bagian luar fisik kamera, gunakan lap kering yang bersih dan tak kasar. Sedangkan untuk bagian dalam dan elemen-elemen kecilnya, gunakan blower atau peniup yang banyak dijual di toko kamera. Selain blower, juga bisa digunakan kuas berserabut halus, yang belum pernah dipergunakan pada benda yang lain.

Untuk membersihkan lensa yang terkena noda, misalnya terkena jari yang berminyak atau air keringat dari pemakai, pakailah tissue khusus yang banyak dijual di toko

e. Hindari Goresan pada Lensa

Untuk menghindari goresan, sebaiknya lensa mempunyai filter ulir yang terpasang permanen di bagian depannya. Filter yang umum menjadi pelindung adalah jenis filter UV (Ultra Violet) atau filter skylight. Sedangkan untuk menghindari goresan di bagian belakang lensa, usahakan selalu memasang 'bodycup' penutup saat lensa dilepas dari badan kamera.

f. Hindari Air Laut

Jika anda menggunakan kamera di pantai, jagalah agar kamera tak terkena air laut atau bahkan jatuh ke dalamnya. Air laut sangat jahat dan penyebab karat yang potensial terhadap kamera ataupun perangkat elektronik yang lainnya. kecuali yang memang dirancang untuk bisa beradaptasi dengannya.

Sehabis digunakan di daerah pantai, pembersihan kamera wajib dilakukan sesegera mungkin. Uap air laut seringkali meninggalkan butir-butir garam yang menyebabkan karat pada kamera. Jika suatu saat, tanpa sengaja kamera anda tercebur ke dalam air laut, langsung rendam kamera anda ke dalam air tawar, kemudian bilaslah berkali-kali untuk menghilangkan bekas-bekas air laut.

Proses pengrusakan oleh air laut berlangsung sangat cepat dan dalam hitungan menit setelah tercebur, sehingga bila pembilasan air ini tidak dilakukan sesegera mungkin, kamera yang tercebur ke dalam air laut tak akan bisa diselamatkan. Setelah dibilas hingga bersih dari air laut, bawa segera ke ahli servis kamera untuk membersihkannya dan mengeringkan kamera tersebut.

g. Service di Tempat Terpercaya atau Resmi

Secara berkala, dalam kurun waktu tertentu, sebaiknya kamera digital diservis ke tempat khusus, terpercaya dan malah lebih bagus yang resmi. Jangan tunggu kamera rusak kemudian baru diservis. Servis yang dimaksud adalah 'servis besar', yang meliputi pembersihan bagian dalam kamera, seperti pembersihan lensa dari jamur yang menempel atau juga penyesuaian setelan-setelan utama kamera.

Jangan terlampau sering mencuci lensa atau membersihkan bagian dalamnya bila berjamur. Kaca lensa begitu peka. Makin sering dibersihkan, dapat mengakibatkan mutu gambar akan menurun. Untuk menjaga dan merawatnya, sebaiknya jangan disimpan di lemari pakaian anda, karena hal itu akan berpotensi mengundang jamur yang menempel di lensa bagian dalam kamera.

Rabu, 07 April 2010

Understanding the Flow of Production Process Product Multimedia

Understanding the Flow of Production Process Product Multimedia
Pre Production

Is the process of preparation of all elements involved in a production (shoting)
film / video. From the start setting the budget, election of directors, actors, cameramen, crew, location,
equipment, costumes / wardrobe etc.

1. Ideas & Selection Draft.
Is a realization of an idea of thought and ideas aimed at
to put into visual media and audio.

2. Story Line / Synopsis.
Is a summary of the story / film, a form of shortening of a movie with
taking into account the elements of the reflection film. a synopsis is
an effective way to present the essay film length in the form
short.

In synopsis, the beauty of style, illustrations, and explanations
omitted, but still retains the content and general ideas pegarangnya.
Synopsis usually limited by the number of pages, such as one or two pages,
one-fifth or one tenth of the length of the film.

These steps create a synopsis.
- Record the main idea with underlines the idea - the idea that matters.
- Write a summary based on the ideas.
- Use a sentence that solid, effective, and attractive to assemble the storyline.
- Dialogue and monologue characters enough written content or sought outline only.
- A synopsis should not deviate from the storyline and content of the whole movie.

3. Script / Script Scenario.
Create a design audio-visual treatment and script writing in detail the
develop the main idea in the synopsis into an interesting story
and informative. Beginning with an explanation and introduction of each character in the story
thoroughly.

4. Shot List & storyboard.
A technique shoting management. Here is made a list of shooting at
every scene, and visualized in the form of sketch images / storyboard if
required.

Production
Is the process of production operations (shoting) which refers to the preparation resulting from process PreProduction.

1. Directing / directing.
Director / director is the person who led the implementation of the shoting and served
regulate how the team is in the making of films such as: actors, cameramen, lighting,
artistic, editor & special effects artist must perform properly in
making a film in accordance with the script / scripts. And usually didamping by one
one or more assistant director.

2. Mastering Camera & Engineering shoting.

Anggle:
Is the point of view shots that can be seen from the viewfinder on
a movie camera / video. Where the election anggel very important role in
creating elements of artistic and understanding of the stories in pengadeganan accordance with
scripts / script.

Lighting / Lighting:
In a process of shooting is required asset lighting
adequate. Both were obtained from sources natural (sunlight) on shoting
exterior / outer space, or through the help of lights on shoting interior / in
space.

Composition:
Is a technique setting position, size & depth of field, perspective &
mood of a scene to produce images in accordance with the demands of the script / scripts.

Log / Notes shoting:
Necessary to log / notes made to explain tagging each image peradegan a finished drawn, with a description coordinate time
(Timecode) on the cassette is used. This process will help accelerate
the process of editing images.

Post Production

Is the process of completion of the final (finishing) of a production chain (shoting) covering mengeditan images, adding titles, graphics, animation & special ffects, music, sound effects, audio dubing, & output to a video media such as Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD / DVD.

PreProduction> Production> Post Production:

Video Standard: PAL, D1/DV
Frame Size: 720 x 576 (pixels)
Frame Rate: 25 fps
Pixel Aspect Ratio: D1/DV, PAL (4:3 / 1.067)
Audio: 48 kHz 16 Bit Stereo

Division stage Post Production
1. Offline:
- Capture
- Edit
2. Online:
- Compositing
- Motion Graphic
- Visual Effects
- Color Grading
- Music & Sound FX
- Titling
- 3D

Memahami Alir Proses Produksi Produk Multimedia

Pre Production

Adalah proses penyiapan semua elemen yang terlibat dalam sebuah produksi (shoting)
film/video. Dari mulai pengaturan budget, pemilihan sutradara, aktor, cameramen, crew, lokasi,
peralatan, kostum/wardrobe dll.

1. Ide & Pemilihan Konsep.
Adalah merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang bertujuan
untuk menuangkannya kedalam media visual dan audio.

2. Story Line / Sinopsis.
Adalah ringkasan cerita/film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah film dengan
tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan film tersebut. membuat Sinopsis merupakan
suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan film yang panjang dalam bentuk
yang singkat.

Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, dan penjelasan-penjelasan
dihilangkan, tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum pegarangnya.
Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman,
seperlima atau sepersepuluh dari panjang film.

Langkah-langkah membuat sinopsis.
- Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan - gagasan yang penting.
- Menulis ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan.
- Gunakan kalimat yang padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita.
- Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya saja.
- Sinopsis tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi dari keseluruhan film.

3. Script/Naskah Skenario.
Membuat rancangan audio visual treatment dan penulisan naskah secara rinci yang
mengembangkan gagasan utama pada synopsis menjadi sebuah cerita yang menarik
dan informatif. Diawali dengan penjelasan dan pengenalan tiap karakter dalam cerita
secara menyeluruh.

4. Shot List & Storyboard.
Sebuah teknik shoting management. Disini dibuat daftar pengambilan gambar pada
setiap adegan, dan divisualisasikan dalam bentuk sketsa gambar/storyboard jika
diperlukan.

Production
Adalah proses pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses PreProduction.

1. Directing/Penyutradaraan.
Sutradara/Director adalah orang yang memimpin pelaksanaan shoting dan bertugas
mengatur bagaimana tim dalam pembuatan film seperti: aktor, cameramen, lighting,
artistik, editor & special effect artist harus tampil sebagaimana mestinya dalam
pembuatan sebuah film sesuai dengan script/naskah. Dan biasanya didamping oleh satu
orang atau lebih asisten sutradara.

2. Penguasaan Kamera & Teknik Shoting.

Anggle :
Adalah sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari viewfinder pada
sebuah kamera film/video. Dimana pemilihan anggel sangat berperan penting dalam
menciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai dengan
script/naskah.

Lighting/Pencahayaan :
Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan adanya aset pencahayaan yang
memadai. Baik itu didapat dari sumber natural (sinar matahari) pada shoting
exterior/luar ruang, ataupun melalui bantuan sinar lampu pada shoting interior/dalam
ruang.

Komposisi :
Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran & kedalaman ruang, perspektif &
mood adegan untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan script/naskah.

Log/Catatan Shoting :
Diperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskan penandaan setiap gambar peradegan yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan keterangan koordinat waktu
(timecode) pada kaset yang digunakan. Proses ini akan sangat membantu mempercepat
proses pengeditan gambar.

Post Production

Adalah proses penyelesain akhir (finishing) dari sebuah rangkaian produksi (shoting) yang meliputi mengeditan gambar, penambahan title, grafik, animasi & special ffects, musik, sound effects, audio dubing, & output ke media video seperti: Betacam, DVCAM, MiniDV, & CD/DVD.

PreProduction > Production > Post Production :

Video Standart : PAL,D1/DV
Frame Size : 720 X 576 (pixel)
Frame Rate : 25 fps
Pixel Aspect Ratio : D1/DV,PAL (4:3/1,067)
Audio : 48 kHz 16 Bit Stereo

Pembagian tahap Post Production
1. Offline:
- Capture
- Edit
2. Online :
- Compositing
- Motion Graphic
- Visual Effects
- Color Grading
- Music & Sound FX
- Titling
- 3D

Rabu, 03 Maret 2010

Tugas Kelas X Jurusan Multimedia :

1. Pilihlah satu (1) jenis peralatan Multimedia yang paling anda tahu / kuasai.
2. Bagian-bagian peralatan multimedia yang anda pilih diidentifikasi berdasarkan
fungsinya.
3. Sebutkan & Jelaskan macam-macam alat/bahan untuk perawatan peralatan multimedia
diatas / yang anda pilih.
4. Alat / bahan perawatan peralatan multimedia diidentifikasi berdasarkan fungsinya.
5. Langkah perawatan disusun berdasarkan peralatan multimedia

Petunjuk pengerjaan :

- dikerjakan secara individu, jangan sampai meng-copy jawaban teman anda.
- kemudian kirim jawaban diatas ke Email : masagus_ict@yahoo.co.id
- tulis nama lengkap dan no absen anda.

Selamat mengerjakan.

Kamis, 04 Februari 2010

Definisi Iklan, Efek dan Iklan Korporat

Definisi Iklan

Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan.
Sedangkan menurut Paul Copley, advertising is by and large seen as an art – the art of persuasion – and can be defined as any paid for communication designed to inform and/ or persuade. Dimana iklan adalah sebuah seni dari persuasi dan dapat didefinisikan sebagai desain komunikasi yang dibiayai untuk meninformasikan dan atau membujuk.
Dari beberapa pengertian diatas, pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan.

Peranan Iklan
“Advertising can be used to build up a long-term image for a product or trigger quick sales ”. Artinya, iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk atau sebagai pemicu penjualan-penjualan cepat. Disadari atau tidak, iklan dapat berpengaruh tetapi juga dapat berlalu begitu cepat. Iklan sangat unik karena iklan dapat mencapai tujuan meskipun disampaikan dengan panjang lebar dan terkadang membingungkan. Karena kita membayar iklan maka kita dapat memilih media yang sesuai untuk pemasangan atau penayangan iklan, sehingga pesan di dalamnya dapat sampai pada kelompok sasaran yang dituju.

Iklan televisi mengambil peran penting, dalam :
1. Membangun dan mengembangkan citra positif bagi suatu perusahaan dan produk yang dihasilkan, melalui proses sosialisasi yang terencana dan tertata dengan baik.
2. Membentuk publik opini yang positif terhadap perusahaan atau produk tersebut.
3. Mengembangkan kepercayaan masyarakat terhadap produk konsumsi dan perusahaan yang memproduksinya.
4. Menjalin komunikasi secara efektif dan efisien dengan masyarakat luas, sehingga dapat terbentuk pemahaman dan pengertian yang sama terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan pada masyarakat oleh perusahaan tersebut. Mengembangkan alih pengetahuan tentang suatu perusahaan yang memungkinkan masyarakat memiliki simpati, empati, dan bahkan dalam kaitanya dengan kegiatan go public merasa ikut memilikinya.

Karakteristik Daya Tarik Iklan
Daya tarik iklan mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Bermakna, menunjukkan manfaat yang membuat produk itu lebih diinginkan atau lebih menarik konsumen.
b.Dapat dipercaya, konsumen harus percaya bahwa produk atau jasa akan memberikan manfaat yang dijanjikan.
c.Khas, harus menjelaskan mengapa produk itu lebih baik ketimbang merek pesaing.

Elemen-Elemen Iklan
Untuk mengetahui apakah iklan suatu produk sesuai dengan keinginan atau dapat menarik perhatian masyarakat maka diperlukan elemen-elemen iklan sebagai berikut :
> Elemen heard words
Maksudnya adalah kata-kata yang terdengar dalam iklan yang dapat membuat audiens
semakin mengerti akan maksud pesan iklan yang disampaikan.
> Elemen music
Maksudnya adalah musik yang terdapat dalam tayangan iklan termasuk iringan musik
maupun lagu yang ditampilkan.
> Elemen seen words
Maksudnya adalah kata-kata yang terlihat pada tayangan iklan yang dapat
mempengaruhi benak pemirsa.
> Elemen picture
Maksudnya adalah gambar atau tayangan iklan meliputi obyek yang digunakan, figur
yang digunakan, adegan yang ditampilkan.
> Elemen colour
Maksudnya adalah komposisi atau keserasian warna gambar serta pengaturan cahaya
yang terdapat dalam tampilan tayangan iklan.
> Elemen movement
Maksudnya adalah gerakan yang ada terlihat pada tayangan iklan yang dapat
mempengaruhi emosi seseorang untuk larut di dalamnya meliputi fragmen cerita dari adegan yang ditampilkan.

Efek Iklan
Suatu iklan baik komersil maupun korporat dipublikasikan tentunya diharapkan untuk memiliki suatu pengaruh atau efek. Efek iklan menurut Hierarchy of effects’ steps :

The message (pesan)
Messages are sent / put unto effect (pesan disampaikan) The messages are received (pesan diterima) Understandings are taken from them (pesan mulai dimengerti) The effects of these understandings on thought andattitude take place (pengaruh dari pengertian tersebut diimplementasikan melalui pemikiran dan sikap) A change behaviour follows (ada perubahan sikap yang mengikuti)

Definisi Citra
Citra (image) adalah kesan, perasan, gambaran dari publik terhadap perusahaan ; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi .
Teori citra di atas digunakan karena memiliki hubungan yang erat dengan iklan korporat itu sendiri. Telah diketahui bahwa iklan korporat memiliki tujuan untuk menciptakan citra yang positif bagi khalayak umum.

Definisi Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa modern. Sedangkan media yang dimaksudkan adalah surat kabar, televisi, radio dan lain sebagainya. Keunggulan komunikasi melalui media massa adalah dapat disampaikan secara serempak kepada khlayak.
Kekuatan Media Massa Televisi
Kekuatan media massa televisi dibandingkan dengan media massa lainnya Efisiensi biaya; televisi mampu menjangkau masyarakat yang sangat luas.
Kelebihan ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap orang.
Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya.
Dampak yang kuat; iklan di televisi sampai di pemirsa dalam bentuk audio visual. Kreatifitas pengiklan lebih dapat dieksploitasi dan dioptimalkan dengan mengkombinasikan gerak, keindahan, kecantikan, suara, musik, drama, warna, humor, maupun ketegangan.
Pengaruh yang kuat; kebanyakan pemirsa melewatkan waktunya di depan televisi yang merupakan sarana hiburan, sumber berita, sarana pendidikan, dll.
Sebagaimana kebanyakan pembeli, pemirsa televisi lebih cenderung memilih produk yang diiklankan di televisi daripada produk yang tidak mereka kenal.
Yang menjadi penekanan pada penelitian ini adalah poin kekuatan media massa televisi nomor dua dan tiga, yaitu televisi adalah suatu alat komunikasi yang memiliki pengaruh dimana objek penelitian yang diteliti juga dipublikasikan melalui media massa televisi.

Iklan Sebagai Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa

Menurut Tilman dan Kirkpatrick iklan merupakan komunikasi massa yang menawarkan janji kepada konsumen. Melalui pesan yang informatif sekaligus persuasif menjanjikan tentang adanya barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan, tempat memperolehnya dan kualitas barang dan jasa.
Menurut Wright iklan merupakan media komunikasi massa. Pembedaan iklan dengan teknik komunikasi pemasaran yang lain adalah komunikasi yang non-personal, jadi iklan memakai media dengan menyewa ruang dan waktu. Disamping itu peranan iklan antara lain dirancang untuk memberikan saran pada orang supaya mereka membeli suatu produk tertentu membentuk hasrat memiliknya dengan mengkonsumsinya secara tepat.

Media Exposure

Menurut Rosengren, terpaan tayangan adalah penggunaan media oleh khalayak yang meliputi jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media, media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara khalayak dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan.
Selain itu model difusi informasi juga menyatakan bahwa salah satu saluran komunikasi yang penting adalah media massa. Karena itu, model difusi informasi mengasumsikan bahwa media massa mempunyai efek yang berbeda-beda pada titik-titik waktu yang berlainan, mulai darimenimbulkan tahu sampai mempengaruhi adopsi atau rejeksi.
Terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan atau longevity. Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari seorang menggunakan media dalam satu minggu (untuk meneliti program harian), berapa kali dalam sebulan seorang menggunakan media dalam satu tahun (untuk program bulanan).
Audiens
Setiap proses komunikasi selalu ditujukan kepada pihak tertentu sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Dalam sosiologi komunikasi massa, penerima atau audiens adalah mereka yang menjadi khalayak dari media massa yang bersangkutan, dimana khalayak tersebut di atas bersifat luas, heterogen dan anonim.
Pada awalnya, audiens adalah sekumpulan penonton drama, permainan dan tontonan. Audiens biasanya berjumlah besar dibanding dengan keseluruhan populasi dan berbagai perkumpulan sosial biasa. Dengan demikian, audiens adalah pertemuan publik, berlangsung dalam rentang waktu tertentu, dan terhimpun bersama oleh tindakan individual untuk memilih secara sukarela sesuai dengan harapan tertentu bagi masalah menikmati, mengagumi, mempelajari, merasa gembira, tegang, kasihan atau lega.
Pengertian dan Ciri Iklan Korporat
Iklan korporat didefinisikan sebagai sebuah media yang telah dibayar untuk lebih berupaya dalam memberikan keuntungan bagi citra suatu perusahaan daripada hanya sekedar produk atau jasa yang ditawarkan. Beberapa orang mengatakan bahwa iklan korporat merupakan salah satu bentuk Public Relations atau Corporate Communications yang dibayar dan mempunyai penekananan pada cara sebuah organisasi bisa menggunakan media massa untuk meningkatkan citra.
Menurut Publisher Information Bureau (PIB) sebuah iklan dapat dikatakan sebagai iklan korporat jika mempunyai satu atau lebih dari ciri-ciri sebagai berikut:
Mempunyai unsur mendidik, menginformasikan, menanamkan kesan pada publik berkenaan dengan kebijakan perusahaan, fungsi perusahaan, fasilitas perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan, cita-cita perusahaan, dan standarstandar yang berlaku di dalam perusahaan tersebut.Mempunyai maksud untuk membangun opini yang menguntungkan tentang perusahaan dengan menekankan pada kompetensi manajemen perusahaan, unsur-unsur ilmiah dan alamiah yang digunakan perusahaan, keahlian yang digunakan dalam perusahaan, perkembangan teknologi perusahaan, pengembangan produk, kontribusi perusahaan terhadap perkembangan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. Dan di sisi lain, dapat menutup opini yang tidak menguntungkan serta mencegah sikap-sikap yang negatif terhadap perusahaan.
Membangun kualitas investasi akan keamanan dan kestabilan perusahaan atau untuk meningkatkan struktur keuangan perusahaan.
Mempunyai niat untuk “menjual” perusahaan sebagai tempat yang baik untuk dijadikan temapat mata pencaharian. Seringkali, iklan korporat dirancang seakan-akan meminta para lulusan perguruan tinggi atau orang dengan kemampuan tertentu untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Tujuan Iklan Korporat

Iklan korporat dirancang dengan dua tujuan akhir, yaitu :
1.Menciptakan citra yang positif bagi perusahaan.
2. Mengkomunikasikan sudut pandang organisasi terhadap sosial, bisnis, dan permasalahan lingkungan.

Aplikasi tujuan yang lebih khusus adalah :
1. Menaikkan atau mendorong motivasi kerja pegawai dan melancarkan hubungan dengan para tenaga kerja.
2. Membantu mengurangi kebingungan para konsumen dan menjawab pertanyaan penanam modal terhadap suatu sistem yang baru diberlakukan dalam perusahaan.
3. Membantu dalam mengadakan pembedaan perusahaan yang berdiri.
4. Memperkenalkan identitas perusahaan induk lebih dari sekedar bersandar semata-mata pada nama produk.

Tujuan-tujuan dari iklan korporat di atas mengindikasikan bahwa iklan korporat mempunyai dua sasaran yaitu publik internal dan publik eksternal secara sekaligus serta terlibat dalam mempromosikan organisasi sesuai dengan maksud yang telah menjadi ide dasar iklan korporat yang telah ditentukan sebelumnya.

Jenis Iklan Korporat

Ada tiga jenis iklan korporat yang paling dasar, yaitu:
a. Iklan Citra Korporat (Corporate Image Advertising)
Iklan citra korporat merupakan iklan korporat yang menjalankan fungsi menaikkan citra perusahaan di mata publik baik internal maupun eksternal.
Ketika sebuah perusahaan memiliki usaha untuk menaikkan citra perusahaan secara keseluruhan akan mempengaruhi kecenderungan konsumen dalam memilih produk. Tetapi hal yang membedakan di sini adalah iklan citra korporat tidak dirancang untuk secara langsung dan dalam waktu yang singkat dapat mempengaruhi produk pilihan konsumen, tetapi kebanyakan iklan citra korporat bermaksud untuk citra secara umum dan menguntungkan bagi perusahaan.
b. Iklan Pembelaan/Sokongan (Advocay Advertising)
Iklan korporat jenis ini mempunyai misi untuk berusaha menetapkan posisi organisasi pada suatu permasalahan sosial, politik, dan lingkungan yang sangat penting. Iklan pembelaan / sokongan adalah sebuah iklan yang dibuat untuk mempengaruhi opini publik terhadap permasalahan-permasalahan yang menjadi perhatian perusahaan.
c. Iklan Berorientasi Sosial (Cause- Related Advertising)
Iklan korporat jenis ini menunjukkan hubungan sebuah perusahaan dengan hal-hal kegiatan sosial seperti memberantas kemiskinan, gerakan pemberantasan buta huruf, mengekang penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Iklan dengan orientasi sosial ini merupakan bagian dari sistem pemasaran yang disebut dengan cause-related marketing. Konsep dasar di balik causerelated advertising dan cause-related marketing ini adalah bahwa perusahaan menjadi donatur organisasi non-profit sebagai ganti penggunaan nama perusahaan berhubungan dengan kampanye promosi pada kegiatan sosial.

Tujuan dari iklan berorientasi sosial ini adalah menaikkan citra perusahaan sehubungan dengan kegiatan sosial yang didananai oleh perusahaan tersebut.

PENGANTAR PERIKLANAN

SMK TI KARTIKA CENDEKIA
PURWOREJO

MODUL
PENGANTAR PERIKLANAN

DESKRIPSI
Pengantar Periklanan membahas mengenai pengertian, tujuan, peran dan fungsi periklanan baik bagi kegiatan pemasaran maupun aktivitas komunikasi.
POKOK BAHASAN
PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI PERIKLANAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat :
1.menjelaskan fungsi-fungsi komunikasi.
2.menjelaskan prinsip-prinsip dasar komunikasi.
Kepustakaan :
Russel, J. Thomas & W. Ronald Lane, Kleppner’s Advertising Procedure,
Twelfth Edition, Prentice Hall International, Englewood Cliffs, New Jersey, 1993.
Bovee, L. Courtland, Thill, V. John, Dovel, P. George & Marian Burk Wood,
Advertising Excellence, Mc Graw Hill, Inc, 1995



PENDAHULUAN
Setiap hari kita melihat iklan sengaja atau tidak sengaja. Coba saja perhatikan dari bangun tidur kita sudah terkena terpaan iklan, seperti suara iklan di TV atau radio, tukang sayaur meneriakkan dagangannya, termasuk juga tukang roti dan tukang koran. Setelah kita siap untuk melaksanakan aktivitas, di jalan pun kita melihat dan mendengar iklan, seperti spanduk, billboard, papan nama sebuah toko/supermarket.
Lalu iklan itu sebenarnya apa? Apakah iklan sama dnegan periklanan? Apa kaitan periklanan dan iklan dnegan komunikasi serta pemasaran?
Pada awal pertemuan ini akan dibahas mengenai iklan, periklanan dan kaitannya dnegan komunikasi dan pemasaran.
PENGERTIAN IKLAN
Otto Klepper, seorang ahli periklanan terkenal merupakan orang yang berjasa besar dalam meruntut asal muasal istilah Advertising. Dalam bukunya berjudul Advertising Procedure, dituliskan bahwa istilah advertising berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Jadi pengertian seperti ini sebenarnya tidak ada ubahnya dnegan pengertian komunikasi sebagaimana halnya dalam ilmu komunikasi.
Istilah iklan juga sering dinamai dengan sebvutan yang berbeda-beda. Di Amerika sebgaimana halnya di Inggris, disebut dengan adbvertising. Sementara di Perenacias disebut dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang.
Sebenarnya di Indonesia sendiri istilah iklan sering disenbut dengan istilah lain yaitu advertensi dan reklame. Kedua istilah tersebut diambil begitu saja dari bahasa aslinya yaitu bahasa Belanda dan Perancis (reclame). Namun, sebutan kata iklan lebih sering digunakan diabnding dngena istilah advertensi dan reklame.
Beberapa ahli memaknai iklan dalam beberapa pengertian. Ada yang mengartikan dalam sudut padng komunikasi, murni periklanan, pemasaran dan ada pula yang memaknaia dalam perspektif psikologi. Kesemua definisi tersebut membawa konsekuensi arah yang berbeda-beda. Bila dalam perspektif komunikasi cenderung menekankan sbegai prosespenyampaian pesan dari komunikator lkepada komunikan. Dalam perspektif iklan cenderung menenkankan pada aspek penyampaian pesan yang kreatif dan persuasive yang disampaiakn melalui media khusus.Perspektif pemasaran lebih menekankan pemaknaan iklan sebagai alat pemasaran yaitu menjual produk. Sementara dalam perspektif psikologi lebih menenkanaknaaspek persuasive pesan.
Beberapa padnangan tentang penegertian iklan telah dituliskan , msial Dunn dan Barban bahwa iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaiaka lewat media dengan membayar ruang yang dipakainyua untujk menyampaiakn pesan yang bersifat membujuk (persuasive) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersial maupun pribadi yang berkepentingan.
Menurut Klepper, iklan berasal dari bahas Latin, ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Tampaknya pengertian semacam ini sama halnya dengan pengertian komunikasi. Pengertian tersebut masih bermakna umum, tidak jauh berbeda dengan apa yang dituliskan oleh Wright.
Untuk lebih jelasnya kita melihat dulu pengertian dan fungsi dari komunikasi.

FUNGSI DAN PRINSIP DASAR KOMUNIKASI

FUNGSI KOMUNIKASI
1.Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan.
2.Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan.
3.Dapat mengajarkan atau memberitahu sesuatu.
4.Dapat mengetahui dan mempelajari diri orang lain dan peristiwa di lingkungannya.
5.Dapat mengenali diri sendiri.
6.Dapat memperoleh hiburan dan menghibur orang lain.
7.Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang.
8.Dapat mengisi waktu luang.
9.Dapat menambah pengetahuan dan mengubah sikap serta perilaku kebiasaannya.
10.Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat, bersikap atau
berperilaku sebagaimana yang diharapkan.

Fungsi Komunikasi menurut William I. Gorden
1. Komunikasi sosial:
- Pembentukan konsep diri
- Pernyataan eksistensi-diri
- Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan
2. Komunikasi ekspresif
3. Komunikasi ritual
4. Komunikasi instrumental

PRINSIP DASAR KOMUNIKASI
1.Komunikasi adalah paket isyarat.
2.Komunikasi adalah proses penyesuaian.
3.Komunikasi mencakup dimensi isi dan hubungan.
4.Komunikasi melibatkan transaksi simetris dan komplementer.
5.Rangkaian komunikasi dipunktuasi.
6.Komunikasi adalah proses transaksional.
7.Komunikasi tak terhindarkan.
8.Komunikasi bersifat irreversible.

PENGERTIAN IKLAN DAN PERIKLANAN
Definisi tentang iklan dan periklanan dapat kita temui di hampir semua kepustakaan tentang iklan, periklanan dan pemasaran. Namun drfinisi yang baku di Indonesia dapat dilihat dalam kitab Tata Krama dan Tata Cara Periklanan di Indonesia. Dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia dinyatakan bahwa :
‘Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat’

Dari definisi diatas jelas terlihat adanya empat unsur yang menentukan atau membentuk suatu iklan, yaitu :
•Pemrakarsa
•Pesan
•Media
•Masyarakat

Penjabaran definisi di atas ternyata sejalan dengan Model Komunikasi (Lasswell) yang unsure-unsurnya adalah :
•Komunikator (Source)
•Pesan (Message)
•Media (Channel)
•Khalayak (Receiver)

Dengan demikian jelas, bahwa ‘iklan’ merupakan pula suatu komunikasi. Ia melibatkan produsen sebagai Komunikator, fisik iklan itu sendiri sebagai unsure Pesan, media sebagai Saluran dan khalayak sebagai publik yang ditujunya.

Dengan demikian, model komunikasinya menjadi :
Produsen --------- Iklan ---------- Media ---------- Khalayak Sasaran
Para praktisi periklanan Indonesia juga menyatakan sepakat bahwa :
‘Periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan’

Definisi ini menyebutkan periklanan sebagai suatu proses dan terdiri dari empat macam kegiatan, yaitu :
•Penyiapan (preparation)
•Perencanaan (planning)
•Pelaksanaan (execution)
•Pengawasan (control)

Telaah atas pengertian ini menjadi sangat penting, karena ia akan menjelaskan adanya prakondisi untuk dapat beriklan secara efektif dan efisien. Pertama, kita perlu mengenal dulu Sasaran Khalayak-nya. Setelah itu kita menentukan Media yang akan digunakan. Baru kita dapat merancang Pesan Iklan yang sesuai dengan kedua prakondisi tersebut.
Kenyataan itu pula yang menyebabkan perusahaan periklanan dalam memulai penyiapan pesan maupun media periklanan selalu bekerja dari arah kebalikan proses (model) komunikasi, yaitu : mengenali dulu khalayak sasaran, lalu memilih media yang akan digunakan baru kemudian merancang pesan.

TENTANG PERIKLANAN
Sumber ------------------- Produsen
Pesan ------------------- Iklan
Saluran ------------------- Media
Masyarakat ------------------- Khalayak

Dalam disiplin komunikasi, iklan itu sendiri adalah jenis komunikasi yang informative dan sekaligus persuasif

PRINSIP-PRINSIP DASAR IIKLAN
1.Adanya pesan tertentu.
Iklan tidak akan ada tanpa adanya pesan. Tanpa pesan, iklan tidak akan berwujud. Pesan yang disampaiakn oleh sebuah iklan, dapat berbentuk perpaduan antara pesan verbal dan pesan non verbal.
Pesan verbal adalah pesan yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Dalam pesan verbal, iklan merupakan rangkaian kata-kata yang tersusun dari huruf vokal dan konsonan yang membentuk makna tertentu. Bnetuk pesan verbal lisan dapat disampaikan melali media audi maupun audio visual. Sementara pesan verbal tulisan dapat disampaikan melalui media cetak dan audio visual.
Semua pesan yang bukan pesan verbal ádalah pesan non verbal. Sepanjang bentuk non verbal tersebut mengandung arti, maka ia dapat disebut sebagai sebuah pesan komunikasi. Pesan non verbal dapat berupa non verbal visual, non verbal auditif dan non verbal non visual. Pesan non verbal visual adalah pesan yang dapat diterima khususnya melalui indra mata. Pesan non verbal visual secara umum terdapat tiga jenis, yaotu berbentuk kinestik, proksemik dan artifaktual. Pesan non verbal visual kinestik berwujud gerakan-gerakan tubuh/badan. Ia dapat berupa gerakan dari sebagian atau seluruh badan.

2.Dilakukan oleh komunikator (sponsor)
Pesan iklan ada karena dibuat oleh komunikator. Sebaliknya, bila tidak ada komunikator, maka tidak akan ada pesan iklan. Dengan demikian, ciri sebuah iklan adalah bahwa pesan tersebut dibuat dan disampaikan oleh komunikator atau sponsor tertentu secara jelas. Komunikator dalam iklan dapat datang dari perseorangan, kelompok masyarakat, lembaga atau organisasi bahkan negara.

3.Dilakukan dengan cara non personal.
Dari pengertian iklan yang diberikan, hampir semua menyepakati bahwa iklan merupakan penyampaian pesan yang dilkaukan secara non personal. Non personal artinya tidak dalam bentuk tatap muka. Penyampaian pesan dapat disebut iklan bila dilakukan melalui media.

4.Disampaikan untuk khalayak tertentu.
Dalam dunia periklanan, khalayak sasaran cenderung bersifat khusus. Pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan lepada semua orang, melainkan kelompok target audience tertentu. Sasaran khalayak yag dipilih tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa pada dasarnya setiap kelompok khusus audience memilkii kesukaan, kebutuhabn, keinginan, karakteristik dan keyakinan yang khsusu. Dengan demikian, pesan yang diberikan harus dirancang khusus yang sesuai dengan target khalayak. Pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan lepada semua orang, melainkan kelompok target audience tertentu. Sasaran khalayak yag dipilih tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa pada dasarnya setiap kelompok khusus audience memilkii kesukaan, kebutuhabn, keinginan, karakteristik dan keyakinan yang khsusu. Dengan demikian, pesan yang diberikan harus dirancang khusus yang sesuai dengan target khalayak.

5.Dalam penyampaian pesan tersebut, dilakukan dengan cara membayar.
Penyampaian pesan yang dilakukan dengan cara bukan membayar ole kalangan pengiklan, dianggap bukan iklan. Pesan komunikasi yang disampaikan dengan cara tidak membayar, akan dimasukkan dalam kategori kegiatan komunikasi yang lain. Dalam kegiatan periklanan, istilah membayar sekarang ini harus dimaknai secara luas. Sebab, kata membayar tidak saja dilakukan dengan alat tukar uang, melainkan dengan cara barter berupa ruang, waktu dan kesempatan. Pesan komunikasi yang disampaikan dengan cara tidak membayar, akan dimasukkan dalam kategori kegiatan komunikasi yang lain. Dalam kegiatan periklanan, istilah membayar sekarang ini harus dimaknai secara luas. Sebab, kata membayar tidak saja dilakukan dengan alat tukar uang, melainkan dengan cara barter berupa ruang, waktu dan kesempatan.

6.Penyam[paian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu.
Dalam sebuah visualisasi iklan, seluruh pesan dalam iklan semestinya merupakan pesan yang efektif. Artinya pesan yang mampu menggerakkan khalayak agar mereka mengikuti pesan iklan. Semua iklan yang dibuat oleh pengiklan dapat dipastikan memiliki tujuan tertentu, yaitu berupa dampak tertentu di tengah khalayak.

PERIKLANAN DALAM PEMASARAN
AN Frey menyebutkan fungsi periklanan dalam pemasaran dengan istilah dua factor, yakni sebagai :
1.Penawaran
Iklan menawarkan Produk, Merek, Kemasan, Harga, Layanan
2.Metode dan Alat Menjual
Iklan dapat dijadikan sebagai saluran Distribusi dan merupakan bagian dari Bauran Promosi
Sedangkan N Lazer & EJ Kelley menyatakan fungsi iklan dengan istilah tiga factor yaitu sebagai :
1.Bauran Produk dan Layanan
2.Bauran Distribusi
3.Bauran Komunikasi

Jerome Mc Carthy mengistilahkan dengan 4 faktor :
1.Produk
2.Harga
3.Distribusi
4.Promosi

Maximarketing (Stan Rapp & Thomas Collins)
1.Menjangkau Prospek
a.Memaksimalkan Target (Prospek)
b.Memaksimalkan Media (Media Baru)
c.Memaksimalkan Kepercayaan (Pembuktian)

2.Memperoleh Penjualan
a. Memaksimalkan Pengenalan Produk
b. Memaksimalkan Aktivasi
c. Memaksimalkan sinergi
d. Memaksimalkan keterkaitan

3.Mengembangkan Hubungan
a. Memaksimalkan Penjualan (pangsa Ingatan)
b. Memaksimalkan Distribusi

PERIKLANAN DALAM BAURAN 4-P
Disiplin Pemasaran di Indonesia banyak menganut formulasi Jerome MC Carthy, yang membagi unsur-unsur bauran pemasaran (marketing mix) dalam 4 faktor yang populer dengan sebutan 4 P, yaitu :
•Product (Produk)
•Price (Harga)
•Place (Distribusi)
•Promotion (Promosi)

Unsur Promosi disepakati pula, hanya terdiri dari 4 komponen dan membentuk pula suatu bauran yang disebut Bauran Promosi (Promotion Mix), yaitu :
•Advertising
•Sales Promotion
•Publicity
•Personal Selling

PEMASARAN

BAURAN BAURAN BAURAN BAURAN
PRODUK HARGA DISTRIBUSI PROMOSI
BAURAN PROMOSI

ADVERTISING PROMOSI PUBLIC PERSONAL
PENJUALAN RELATIONS SELLING
Dari formulasi-formulasi tersebut jelas bahwa Periklanan adalah ‘cucu’nya Pemasaran dan bahwa Promosi adalah ‘induk’nya Periklanan, bukan sebaliknya sebagaimana seringkali dirancukan oleh para awam.

TUJUAN PERIKLANAN –Dalam 4P

Pada dasarnya, tujuan akhir periklanan adalah untuk merangsang/mendorong terjadinya penjualan (sales). Untuk mencapai tujuan itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Jika hal-hal tersebut kita kaitkan dengan formulasi 4-P, maka tujuan itu dapat dinyatakan dalam beberapa sub tujuan. Misalnya, dalam kaitan :
•PRODUK
Untuk memperkenalkan generic, merek, kemasan, mutu atau manfaatnya
•HARGA
Untuk memberi pembenaran, sebagai pembanding, merangsang pembelian impulsive,
menawarkan peluang rabat
•DISTRIBUSI
Menginformasikan ketersediaan, pasokan, layanan
•PROMOSI
Memposisikan, menonjolkan keunggulan, menawarkan alternatif/substitusi, cara baru
penggunaan, membangun citra.

TUJUAN PERIKLANAN – Umum
1.Menciptakan pengenalan merek / produk / perusahaan
2.Memposisikan
3.Mendorong prospek untuk mencoba
4.Mendukung terjadinya penjualan
5.Membina loyalitas
6.Mengumumkan cara baru pemanfaatan
7.Meningkatkan citra

Penetapan tujuan dan pengukuran terhadap hasil periklanan umumnya dinyatakan dalam tingkat ‘sadar kenal’ (awareness) yang diperoleh dari khalayak sasaran. Namun kita tahu, bahwa konsepsi awareness sebenarnya adalah konsepsi tanggapan khalayak (audience response) sesuatu symbol kognisi (antara lain pesan iklan). Dengan lain perkataan, ia sebenarnya merupakan umpan balik. Bukan pengukuran suatu ‘dampak pesan’ atau kinerja yang akan kita rekayasa pada sesuatu pesan iklan.
Iklan untuk membujuk dilakukan dalam tahap kompetitif. Tujuannya adalah membentuk permintaan selektif tidak langsung dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk yang dikemas sedemikian rupa sehingga menimbulkan perasaan menyenangkan yang akan mengubah pikiran tidak hanya mampu mendorong atau mempengaruhi perilaku pembelian konsumen tetapi juga memfasilitasi proses pembelian, misalnya memberikan mater-materi test drive, kredit lunak dsb. Pada umumnya iklan yang bersifat persuasif ini digunakan untuk merek yang siklus kehidupannya pada tahap pertumbuhan (growth stage). Salah satu penerapan “Persuasive advertising” adalah menggunakan iklan perbandingan (comparative advertising) seperti yang dilakukan oleh Burger King Burgers yang menyerang Mc Donald dengan mengatakn Burger King Burgers are flame-boiled, Mc Donalds are fried.
Dengan membujuk maka :
•Membentuk preferensi merek
•Mendorong alih merek
•Mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk.
•Membujuk pembeli untuk membeli sekarang.
•Dalam hal iklan berfungsi sebagai pembujuk (persuasif) untuk meyakinkan konsumen bahwa produk mereka benar-benar berbeda atau bahkan lebih baik dibandingkan produk pesaing. Aktifitas iklan yang berhasil dapat membantu perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan “market power” (kekuasaan pasar).

Pengukuran Tujuan Periklanan

Secara sederhana, konsepsi relativitas (arah komunikasi dan arah penyiapannya) periklanan dapat digambarkan jika kita akan melempar bola tennis ke suatu dinding. Agar bola itu dapat memantul kembali, tentu kita perlu memberi tenaga lemparan yang cukup. Konsepsi awareness (sadar kenal) misalnya adalah pengukuran pantulan balik bola tennis itu. Padahal, dalam praktek yang kita perlukan justru pengukuran beberapa tenaga yang harus kita salurkan kepada bola tersebut agar ia memantul sejauh yang kita inginkan. Jauh jatuhnya pantulan dari dinding itulah yang disebut audience response (tanggapan khalayak) sedang tenaga lemparan kita pada bola itu adalah creative impact (dampak pesan)
Sejalan dengan pemahaman tersebut, maka logikanya, pengukuran creative impact sebagai salah satu tujuan periklanan dapat pula dilakukan dengan mengaplikasikan teori-teori komunikasi atau psikologi lainnya. Misalnya teori kognitif-afektif-konatif, AIDA, DAGMAR ataupun Adaption Process.
Karena itu, dalam praktek, kita sering mendengar pula beberapa bentuk pernyataan lain untuk tujuan periklanan ini, yang peringkat intensitasnya menurut teori Hierarchy of Effect, dinyatakan sbb :
•Mengenal (Awareness)
•Memahami (Knowledge)
•Menyukai (Liking)
•Mendahulukan (Preference)
•Meyakini (Conviction)
•Membeli (Purchase)

Fungsi dan Peran Periklanan
1.Sumber informasi
Dengan iklan dapat membantu masyarakat untuk memilih alternatif produk yang lebih baik atau lebih sesuai dengan kebutuhannya
2.Kegiatan Ekonomi
Periklanan membuat para pelaku ekonomi tetap memproduksi dan memperdagangkan produk mereka
3.Pembagi Beban Biaya
Periklanan membantu terciptanya skala ekonomi yang besar bagi setiap produk, sehingga menurunkan biaya produksi dan distribusi per unit atas produk tersebut, dan pada gilirannya memurahkan harga jualnya kepada masyarakat.
4.Sumber dana media
Periklanan telah menunjang harga eceran atau langganan media surat kabar
5.Identitas Produsen
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat akan mengetahui produsen
6.Sarana Kontrol
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat dapat membedakan produk-produk sah dengan tiruan.

KESIMPULAN TENTANG PERIKLANAN
oMerupakan komponen integral dari Pemasaran
oSalah satu metode Komunikasi Pemasaran
oLebih efektif jika didukung metode komunikasi lain
oSangat membutuhkan pengenalan khalayak
oMenjual harga, distribusi, promosi, layanan & citra
oDapat membentuk sikap dan opini masyarakat

KLASIFIKASI IKLAN
Berdasarkan Target Audience
1.Consumer Advertising
2.Business Advertising
a.Industrial Advertising
b.Trade Advertising
c.Profesional Advertising
d.Agricultural (Farm) Advertising

Berdasarkan Geografi
1.International Advertising
2.National Advertising
3.Regional Advertising
4.Local Advertising

Berdasarkan Media Yang Digunakan
1.Up The Line
2.Below The Line

Berdasarkan Fungsi/Tujuan
1.Product vs Non Product Advertising
2.Commercial vs Non Commercial Advertising

Pengertian Manajemen Periklanan

Suatu sistem yang terdiri dari beberapa lembaga/organisasi yang saling berinteraksi dan menjalankan peranan yang berbeda dalam proses periklanan.
Lembaga/organisasi yang berinteraksi : pengiklan, biro iklan, perusahaan media, biro riset, pemerintah, pesaing.

Bagan
Lembaga2 Lembaga2
Pengendali Pemberi Jasa
Pemerintah PENGIKLAN Biro Iklan
Pesaing Media
Perusahaan
Jasa Riset/
Pemasaran
Pasar/
Perilaku pasar

Inti dari system adalah pengiklan atau produsen pemasang iklan. Dalam pengambilan keputusan khususnya yang berkaitan dengan rencana promosi atau pemasarannya dipengaruhi oleh lembaga pengendali yaitu pemerintah, pesaing dan pasar.
Pemerintah : peraturan pemerintah yang mengatur dan membatasi tata cara beriklan
Pesaing : Riset dan analisa mengenai kampanye periklanan pesaing mempengaruhi strategi periklanan yang akan dilancarkan.
Pasar : Pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai situasi pasar, pangsa pasar dan trend perilaku konsumen mempengaruhi strategi perencanaan iklan.
Untuk mewujudkan strategi kampanye periklanan, pengiklan membutuhkan biro iklan, media dan perusahaan riset/pemasaran.
Biro Iklan : memberikan jasa untuk membantu merencanakan dan melaksanakan kampanye periklanan
Media : Membantu menyebarkan pesan-pesan yang akan disampaikan pengiklan
Perusahaan riset/pemasaran : membantu melakukan riset pasar untuk mengevaluasi iklan dan mengetahui perilaku pasar.
Hubungan Pengiklan, Biro Iklan dan Media

Pengiklan Biro Iklan Media

Advertising Account Media Advertisement
Manager Executive Buyer Manager

Alasan Mengapa Perusahaan Beriklan
1.Menyampaikan Informasi
2.Menciptakan Brand Awareness
3.Membentuk Citra
4.Menciptakan Kepribadian pada suatu produk
5.Membantu positioning merek di pasar
6.Membantu menciptakan segmen baru di pasar
7.Menarik konsumen baru
8.Meningkatkan penggunaan suatu produk
9.Mendidik masyarakat

Apa yang dapat diberikan oleh perusahaan periklanan
1.Full Service
Perusahaan periklanan full service memberikan jasa mulai dari perencanaan kampanye periklanan, persiapan, pelaksanaan dan pengawasan dan evaluasi.
Lingkup pekerjaan biro iklan full service :
o analisa industri
o analisa produk dan konsumen
o analisa pasar
o analisa sasaran konsumen
o tujuan dan sasaran pemasaran
o penetapan tujuan periklanan
o strategi kreatif
o strategi media

2.Media Placement
Perusahaan yang hanya memberikan jasa untuk membantu pengiklan memasang iklannya di media

3.Creative Boutique
Memberikan jasa untuk membantu dalam pembuatan kreatif iklan

4.Below the line activities
Memberikan jasa dalam kegiatan-kegiatan below the line seperti spanduk, brosur, leaflet, dsb

1.Account/client service department
Tugas :
o sebagai penghubung antara klien/pengiklan dengan biro iklan
o menerjemahkan kepentingan klien kepada dept terkait di biro iklan (media, kreatif, produksi keuangan, riset)
o menjadi ujung tombak dari biro iklan untuk mempresentasikan kampanye periklanan

2.Media Department
a.Media Planning
Merencanakan penjadwalan dan pemilihan media serta anggaran yang diperlukan
b.Media Buying
Melaksanakan & melakukan negosiasi pemesanan dan pembelian ruang/waktu media
sesuai rencana dari media planner dan disetujui klien
c.Media monitoring/riset
Mengawasi dan memonitor jadwal pemuatan /penayangan iklan sesuai pesanan
Memberikan data-data yang diperlukan oleh media planner

3.Creative Department
a.Copywriting :Membuat naskah iklan
b.Art & visualisasi :Membuat design dan visualisasi

4.Produksi
Dari workplan creative diproses melalui tahapan seperti pemotretan, separasi warna, rekaman, shooting, dsb
Produksi berarti menyelesaikan bentuk final iklsn berupa artwork dan memuatnya di media

5.Riset
Memberikan data-data yang diperlukan untuk perencanaan kampanye periklanan seperti perkembangan pasar, perilaku konsumen, media

6.Administrasi & Keuangan
Pengelolaan administrasi dan keuangan biro iklan (tagihan & pembayaran)

MITRA KERJA BIRO IKLAN
1.Media house
2.Agen model/model
3.production house
4.pasca production house (editing, dubbing, special effect, dsb)
5.Percetakan, perusahaan separasi warna

PENDAPATAN BIRO IKLAN
Menggunakan system fee, biasanya mengenakan fee sebesar 15-30% dari pemesanan tempat di media dan pembuatan materi kreatif

Hubungan Tripartit
Adalah hubungan antara produsen (pengiklan), biro iklan dan media.
Dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, hubungan tripartite itu diperluas menjadi hubungan antara perusahaan periklanan dengan :
1.Konsumen
2.Pengiklan
3.Pemerintah
4.Media

PENGANTAR PERIKLANAN

SMK TI KARTIKA CENDEKIA
PURWOREJO

MODUL
PENGANTAR PERIKLANAN

DESKRIPSI
Pengantar Periklanan membahas mengenai pengertian, tujuan, peran dan fungsi periklanan baik bagi kegiatan pemasaran maupun aktivitas komunikasi.
POKOK BAHASAN
PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI PERIKLANAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. menjelaskan fungsi-fungsi komunikasi.
2. menjelaskan prinsip-prinsip dasar komunikasi.
Kepustakaan :
Russel, J. Thomas & W. Ronald Lane, Kleppner’s Advertising Procedure,
Twelfth Edition, Prentice Hall International, Englewood Cliffs, New Jersey, 1993.
Bovee, L. Courtland, Thill, V. John, Dovel, P. George & Marian Burk Wood,
Advertising Excellence, Mc Graw Hill, Inc, 1995

PENDAHULUAN
Setiap hari kita melihat iklan sengaja atau tidak sengaja. Coba saja perhatikan dari bangun tidur kita sudah terkena terpaan iklan, seperti suara iklan di TV atau radio, tukang sayaur meneriakkan dagangannya, termasuk juga tukang roti dan tukang koran. Setelah kita siap untuk melaksanakan aktivitas, di jalan pun kita melihat dan mendengar iklan, seperti spanduk, billboard, papan nama sebuah toko/supermarket.
Lalu iklan itu sebenarnya apa? Apakah iklan sama dnegan periklanan? Apa kaitan periklanan dan iklan dnegan komunikasi serta pemasaran?
Pada awal pertemuan ini akan dibahas mengenai iklan, periklanan dan kaitannya dnegan komunikasi dan pemasaran.
PENGERTIAN IKLAN
Otto Klepper, seorang ahli periklanan terkenal merupakan orang yang berjasa besar dalam meruntut asal muasal istilah Advertising. Dalam bukunya berjudul Advertising Procedure, dituliskan bahwa istilah advertising berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Jadi pengertian seperti ini sebenarnya tidak ada ubahnya dnegan pengertian komunikasi sebagaimana halnya dalam ilmu komunikasi.
Istilah iklan juga sering dinamai dengan sebvutan yang berbeda-beda. Di Amerika sebgaimana halnya di Inggris, disebut dengan adbvertising. Sementara di Perenacias disebut dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang.
Sebenarnya di Indonesia sendiri istilah iklan sering disenbut dengan istilah lain yaitu advertensi dan reklame. Kedua istilah tersebut diambil begitu saja dari bahasa aslinya yaitu bahasa Belanda dan Perancis (reclame). Namun, sebutan kata iklan lebih sering digunakan diabnding dngena istilah advertensi dan reklame.
Beberapa ahli memaknai iklan dalam beberapa pengertian. Ada yang mengartikan dalam sudut padng komunikasi, murni periklanan, pemasaran dan ada pula yang memaknaia dalam perspektif psikologi. Kesemua definisi tersebut membawa konsekuensi arah yang berbeda-beda. Bila dalam perspektif komunikasi cenderung menekankan sbegai prosespenyampaian pesan dari komunikator lkepada komunikan. Dalam perspektif iklan cenderung menenkankan pada aspek penyampaian pesan yang kreatif dan persuasive yang disampaiakn melalui media khusus.Perspektif pemasaran lebih menekankan pemaknaan iklan sebagai alat pemasaran yaitu menjual produk. Sementara dalam perspektif psikologi lebih menenkanaknaaspek persuasive pesan.
Beberapa padnangan tentang penegertian iklan telah dituliskan , msial Dunn dan Barban bahwa iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaiaka lewat media dengan membayar ruang yang dipakainyua untujk menyampaiakn pesan yang bersifat membujuk (persuasive) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersial maupun pribadi yang berkepentingan.
Menurut Klepper, iklan berasal dari bahas Latin, ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Tampaknya pengertian semacam ini sama halnya dengan pengertian komunikasi. Pengertian tersebut masih bermakna umum, tidak jauh berbeda dengan apa yang dituliskan oleh Wright.
Untuk lebih jelasnya kita melihat dulu pengertian dan fungsi dari komunikasi.

FUNGSI DAN PRINSIP DASAR KOMUNIKASI

FUNGSI KOMUNIKASI
1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan.
2. Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan.
3. Dapat mengajarkan atau memberitahu sesuatu.
4. Dapat mengetahui dan mempelajari diri orang lain dan peristiwa di lingkungannya.
5. Dapat mengenali diri sendiri.
6. Dapat memperoleh hiburan dan menghibur orang lain.
7. Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang.
8. Dapat mengisi waktu luang.
9. Dapat menambah pengetahuan dan mengubah sikap serta perilaku kebiasaannya.
10. Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat, bersikap atau berperilaku sebagaimana yang diharapkan.

Fungsi Komunikasi menurut William I. Gorden
1. Komunikasi sosial:
- Pembentukan konsep diri
- Pernyataan eksistensi-diri
- Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan
2. Komunikasi ekspresif
3. Komunikasi ritual
4. Komunikasi instrumental

PRINSIP DASAR KOMUNIKASI
1. Komunikasi adalah paket isyarat.
2. Komunikasi adalah proses penyesuaian.
3. Komunikasi mencakup dimensi isi dan hubungan.
4. Komunikasi melibatkan transaksi simetris dan komplementer.
5. Rangkaian komunikasi dipunktuasi.
6. Komunikasi adalah proses transaksional.
7. Komunikasi tak terhindarkan.
8. Komunikasi bersifat irreversible.

PENGERTIAN IKLAN DAN PERIKLANAN
Definisi tentang iklan dan periklanan dapat kita temui di hampir semua kepustakaan tentang iklan, periklanan dan pemasaran. Namun drfinisi yang baku di Indonesia dapat dilihat dalam kitab Tata Krama dan Tata Cara Periklanan di Indonesia. Dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia dinyatakan bahwa :
‘Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat suatu media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat’

Dari definisi diatas jelas terlihat adanya empat unsur yang menentukan atau membentuk suatu iklan, yaitu :
• Pemrakarsa
• Pesan
• Media
• Masyarakat

Penjabaran definisi di atas ternyata sejalan dengan Model Komunikasi (Lasswell) yang unsure-unsurnya adalah :
• Komunikator (Source)
• Pesan (Message)
• Media (Channel)
• Khalayak (Receiver)
Dengan demikian jelas, bahwa ‘iklan’ merupakan pula suatu komunikasi. Ia melibatkan produsen sebagai Komunikator, fisik iklan itu sendiri sebagai unsure Pesan, media sebagai Saluran dan khalayak sebagai publik yang ditujunya.

Dengan demikian, model komunikasinya menjadi :
Produsen --------- Iklan ---------- Media ---------- Khalayak Sasaran
Para praktisi periklanan Indonesia juga menyatakan sepakat bahwa :
‘Periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan’

Definisi ini menyebutkan periklanan sebagai suatu proses dan terdiri dari empat macam kegiatan, yaitu :
• Penyiapan (preparation)
• Perencanaan (planning)
• Pelaksanaan (execution)
• Pengawasan (control)
Telaah atas pengertian ini menjadi sangat penting, karena ia akan menjelaskan adanya prakondisi untuk dapat beriklan secara efektif dan efisien. Pertama, kita perlu mengenal dulu Sasaran Khalayak-nya. Setelah itu kita menentukan Media yang akan digunakan. Baru kita dapat merancang Pesan Iklan yang sesuai dengan kedua prakondisi tersebut.
Kenyataan itu pula yang menyebabkan perusahaan periklanan dalam memulai penyiapan pesan maupun media periklanan selalu bekerja dari arah kebalikan proses (model) komunikasi, yaitu : mengenali dulu khalayak sasaran, lalu memilih media yang akan digunakan baru kemudian merancang pesan.

TENTANG PERIKLANAN
Sumber ------------------- Produsen
Pesan ------------------- Iklan
Saluran ------------------- Media
Masyarakat ------------------- Khalayak
Dalam disiplin komunikasi, iklan itu sendiri adalah jenis komunikasi yang informative dan sekaligus persuasif

PRINSIP-PRINSIP DASAR IIKLAN
1. Adanya pesan tertentu.
Iklan tidak akan ada tanpa adanya pesan. Tanpa pesan, iklan tidak akan berwujud.
Pesan yang disampaiakn oleh sebuah iklan, dapat berbentuk perpaduan antara pesan verbal dan pesan non verbal.
Pesan verbal adalah pesan yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Dalam pesan verbal, iklan merupakan rangkaian kata-kata yang tersusun dari huruf vokal dan konsonan yang membentuk makna tertentu. Bnetuk pesan verbal lisan dapat disampaikan melali media audi maupun audio visual. Sementara pesan verbal tulisan dapat disampaikan melalui media cetak dan audio visual.
Semua pesan yang bukan pesan verbal ádalah pesan non verbal. Sepanjang bentuk non verbal tersebut mengandung arti, maka ia dapat disebut sebagai sebuah pesan komunikasi. Pesan non verbal dapat berupa non verbal visual, non verbal auditif dan non verbal non visual. Pesan non verbal visual adalah pesan yang dapat diterima khususnya melalui indra mata. Pesan non verbal visual secara umum terdapat tiga jenis, yaotu berbentuk kinestik, proksemik dan artifaktual. Pesan non verbal visual kinestik berwujud gerakan-gerakan tubuh/badan. Ia dapat berupa gerakan dari sebagian atau seluruh badan.

2. Dilakukan oleh komunikator (sponsor)
Pesan iklan ada karena dibuat oleh komunikator. Sebaliknya, bila tidak ada komunikator, maka tidak akan ada pesan iklan. Dengan demikian, ciri sebuah iklan adalah bahwa pesan tersebut dibuat dan disampaikan oleh komunikator atau sponsor tertentu secara jelas. Komunikator dalam iklan dapat datang dari perseorangan, kelompok masyarakat, lembaga atau organisasi bahkan negara.

3. Dilakukan dengan cara non personal.
Dari pengertian iklan yang diberikan, hampir semua menyepakati bahwa iklan merupakan penyampaian pesan yang dilkaukan secara non personal. Non personal artinya tidak dalam bentuk tatap muka. Penyampaian pesan dapat disebut iklan bila dilakukan melalui media.

4. Disampaikan untuk khalayak tertentu.
Dalam dunia periklanan, khalayak sasaran cenderung bersifat khusus. Pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan lepada semua orang, melainkan kelompok target audience tertentu. Sasaran khalayak yag dipilih tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa pada dasarnya setiap kelompok khusus audience memilkii kesukaan, kebutuhabn, keinginan, karakteristik dan keyakinan yang khsusu. Dengan demikian, pesan yang diberikan harus dirancang khusus yang sesuai dengan target khalayak. Pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan lepada semua orang, melainkan kelompok target audience tertentu. Sasaran khalayak yag dipilih tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa pada dasarnya setiap kelompok khusus audience memilkii kesukaan, kebutuhabn, keinginan, karakteristik dan keyakinan yang khsusu. Dengan demikian, pesan yang diberikan harus dirancang khusus yang sesuai dengan target khalayak.

5. Dalam penyampaian pesan tersebut, dilakukan dengan cara membayar.
Penyampaian pesan yang dilakukan dengan cara bukan membayar ole kalangan pengiklan, dianggap bukan iklan. Pesan komunikasi yang disampaikan dengan cara tidak membayar, akan dimasukkan dalam kategori kegiatan komunikasi yang lain. Dalam kegiatan periklanan, istilah membayar sekarang ini harus dimaknai secara luas. Sebab, kata membayar tidak saja dilakukan dengan alat tukar uang, melainkan dengan cara barter berupa ruang, waktu dan kesempatan. Pesan komunikasi yang disampaikan dengan cara tidak membayar, akan dimasukkan dalam kategori kegiatan komunikasi yang lain. Dalam kegiatan periklanan, istilah membayar sekarang ini harus dimaknai secara luas. Sebab, kata membayar tidak saja dilakukan dengan alat tukar uang, melainkan dengan cara barter berupa ruang, waktu dan kesempatan.

6. Penyam[paian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu.
Dalam sebuah visualisasi iklan, seluruh pesan dalam iklan semestinya merupakan pesan yang efektif. Artinya pesan yang mampu menggerakkan khalayak agar mereka mengikuti pesan iklan. Semua iklan yang dibuat oleh pengiklan dapat dipastikan memiliki tujuan tertentu, yaitu berupa dampak tertentu di tengah khalayak.

PERIKLANAN DALAM PEMASARAN
AN Frey menyebutkan fungsi periklanan dalam pemasaran dengan istilah dua factor, yakni sebagai :
1. Penawaran
Iklan menawarkan Produk, Merek, Kemasan, Harga, Layanan

2. Metode dan Alat Menjual
Iklan dapat dijadikan sebagai saluran Distribusi dan merupakan bagian dari Bauran Promosi
Sedangkan N Lazer & EJ Kelley menyatakan fungsi iklan dengan istilah tiga factor yaitu sebagai :
1. Bauran Produk dan Layanan
2. Bauran Distribusi
3. Bauran Komunikasi
Jerome Mc Carthy mengistilahkan dengan 4 faktor :
1. Produk
2. Harga
3. Distribusi
4. Promosi

Maximarketing (Stan Rapp & Thomas Collins)
1. Menjangkau Prospek
a. Memaksimalkan Target (Prospek)
b. Memaksimalkan Media (Media Baru)
c. Memaksimalkan Kepercayaan (Pembuktian)
2. Memperoleh Penjualan
d. Memaksimalkan Pengenalan Produk
e. Memaksimalkan Aktivasi
f. Memaksimalkan sinergi
g. Memaksimalkan keterkaitan
3. Mengembangkan Hubungan
h. Memaksimalkan Penjualan (pangsa Ingatan)
i. Memaksimalkan Distribusi

PERIKLANAN DALAM BAURAN 4-P
Disiplin Pemasaran di Indonesia banyak menganut formulasi Jerome MC Carthy, yang membagi unsur-unsur bauran pemasaran (marketing mix) dalam 4 faktor yang populer dengan sebutan 4 P, yaitu :
• Product (Produk)
• Price (Harga)
• Place (Distribusi)
• Promotion (Promosi)
Unsur Promosi disepakati pula, hanya terdiri dari 4 komponen dan membentuk pula suatu bauran yang disebut Bauran Promosi (Promotion Mix), yaitu :
• Advertising
• Sales Promotion
• Publicity
• Personal Selling

PEMASARAN

BAURAN BAURAN BAURAN BAURAN
PRODUK HARGA DISTRIBUSI PROMOSI
BAURAN PROMOSI

ADVERTISING PROMOSI PUBLIC PERSONAL
PENJUALAN RELATIONS SELLING
Dari formulasi-formulasi tersebut jelas bahwa Periklanan adalah ‘cucu’nya Pemasaran dan bahwa Promosi adalah ‘induk’nya Periklanan, bukan sebaliknya sebagaimana seringkali dirancukan oleh para awam.
TUJUAN PERIKLANAN –Dalam 4P
Pada dasarnya, tujuan akhir periklanan adalah untuk merangsang/mendorong terjadinya penjualan (sales). Untuk mencapai tujuan itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Jika hal-hal tersebut kita kaitkan dengan formulasi 4-P, maka tujuan itu dapat dinyatakan dalam beberapa sub tujuan. Misalnya, dalam kaitan :
• PRODUK
Untuk memperkenalkan generic, merek, kemasan, mutu atau manfaatnya
• HARGA
Untuk memberi pembenaran, sebagai pembanding, merangsang pembelian impulsive, menawarkan peluang rabat
• DISTRIBUSI
Menginformasikan ketersediaan, pasokan, layanan
• PROMOSI
Memposisikan, menonjolkan keunggulan, menawarkan alternatif/substitusi, cara baru penggunaan, membangun citra.

TUJUAN PERIKLANAN – Umum
1. Menciptakan pengenalan merek / produk / perusahaan
2. Memposisikan
3. Mendorong prospek untuk mencoba
4. Mendukung terjadinya penjualan
5. Membina loyalitas
6. Mengumumkan cara baru pemanfaatan
7. Meningkatkan citra

Penetapan tujuan dan pengukuran terhadap hasil periklanan umumnya dinyatakan dalam tingkat ‘sadar kenal’ (awareness) yang diperoleh dari khalayak sasaran. Namun kita tahu, bahwa konsepsi awareness sebenarnya adalah konsepsi tanggapan khalayak (audience response) sesuatu symbol kognisi (antara lain pesan iklan). Dengan lain perkataan, ia sebenarnya merupakan umpan balik. Bukan pengukuran suatu ‘dampak pesan’ atau kinerja yang akan kita rekayasa pada sesuatu pesan iklan.
Iklan untuk membujuk dilakukan dalam tahap kompetitif. Tujuannya adalah membentuk permintaan selektif tidak langsung dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk yang dikemas sedemikian rupa sehingga menimbulkan perasaan menyenangkan yang akan mengubah pikiran tidak hanya mampu mendorong atau mempengaruhi perilaku pembelian konsumen tetapi juga memfasilitasi proses pembelian, misalnya memberikan mater-materi test drive, kredit lunak dsb. Pada umumnya iklan yang bersifat persuasif ini digunakan untuk merek yang siklus kehidupannya pada tahap pertumbuhan (growth stage). Salah satu penerapan “Persuasive advertising” adalah menggunakan iklan perbandingan (comparative advertising) seperti yang dilakukan oleh Burger King Burgers yang menyerang Mc Donald dengan mengatakn Burger King Burgers are flame-boiled, Mc Donalds are fried.
Dengan membujuk maka :
• Membentuk preferensi merek
• Mendorong alih merek
• Mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk.
• Membujuk pembeli untuk membeli sekarang.
• Dalam hal iklan berfungsi sebagai pembujuk (persuasif) untuk meyakinkan konsumen bahwa produk mereka benar-benar berbeda atau bahkan lebih baik dibandingkan produk pesaing. Aktifitas iklan yang berhasil dapat membantu perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan “market power” (kekuasaan pasar).

Pengukuran Tujuan Periklanan
Secara sederhana, konsepsi relativitas (arah komunikasi dan arah penyiapannya) periklanan dapat digambarkan jika kita akan melempar bola tennis ke suatu dinding. Agar bola itu dapat memantul kembali, tentu kita perlu memberi tenaga lemparan yang cukup. Konsepsi awareness (sadar kenal) misalnya adalah pengukuran pantulan balik bola tennis itu. Padahal, dalam praktek yang kita perlukan justru pengukuran beberapa tenaga yang harus kita salurkan kepada bola tersebut agar ia memantul sejauh yang kita inginkan. Jauh jatuhnya pantulan dari dinding itulah yang disebut audience response (tanggapan khalayak) sedang tenaga lemparan kita pada bola itu adalah creative impact (dampak pesan)
Sejalan dengan pemahaman tersebut, maka logikanya, pengukuran creative impact sebagai salah satu tujuan periklanan dapat pula dilakukan dengan mengaplikasikan teori-teori komunikasi atau psikologi lainnya. Misalnya teori kognitif-afektif-konatif, AIDA, DAGMAR ataupun Adaption Process.
Karena itu, dalam praktek, kita sering mendengar pula beberapa bentuk pernyataan lain untuk tujuan periklanan ini, yang peringkat intensitasnya menurut teori Hierarchy of Effect, dinyatakan sbb :
• Mengenal (Awareness)
• Memahami (Knowledge)
• Menyukai (Liking)
• Mendahulukan (Preference)
• Meyakini (Conviction)
• Membeli (Purchase)

Fungsi dan Peran Periklanan
1. Sumber informasi
Dengan iklan dapat membantu masyarakat untuk memilih alternatif produk yang lebih baik atau lebih sesuai dengan kebutuhannya
2. Kegiatan Ekonomi
Periklanan membuat para pelaku ekonomi tetap memproduksi dan memperdagangkan produk mereka
3. Pembagi Beban Biaya
Periklanan membantu terciptanya skala ekonomi yang besar bagi setiap produk, sehingga menurunkan biaya produksi dan distribusi per unit atas produk tersebut, dan pada gilirannya memurahkan harga jualnya kepada masyarakat.
4. Sumber dana media
Periklanan telah menunjang harga eceran atau langganan media surat kabar
5. Identitas Produsen
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat akan mengetahui produsen
6. Sarana Kontrol
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat dapat membedakan produk-produk sah dengan tiruan.

KESIMPULAN TENTANG PERIKLANAN
o Merupakan komponen integral dari Pemasaran
o Salah satu metode Komunikasi Pemasaran
o Lebih efektif jika didukung metode komunikasi lain
o Sangat membutuhkan pengenalan khalayak
o Menjual harga, distribusi, promosi, layanan & citra
o Dapat membentuk sikap dan opini masyarakat

KLASIFIKASI IKLAN
Berdasarkan Target Audience
1. Consumer Advertising
2. Business Advertising
a. Industrial Advertising
b. Trade Advertising
c. Profesional Advertising
d. Agricultural (Farm) Advertising

Berdasarkan Geografi
1. International Advertising
2. National Advertising
3. Regional Advertising
4. Local Advertising

Berdasarkan Media Yang Digunakan
1. Up The Line
2. Below The Line

Berdasarkan Fungsi/Tujuan
1. Product vs Non Product Advertising
2. Commercial vs Non Commercial Advertising

Pengertian Manajemen Periklanan
Suatu sistem yang terdiri dari beberapa lembaga/organisasi yang saling berinteraksi dan menjalankan peranan yang berbeda dalam proses periklanan.
Lembaga/organisasi yang berinteraksi : pengiklan, biro iklan, perusahaan media, biro riset, pemerintah, pesaing.

Bagan
Lembaga2 Lembaga2
Pengendali Pemberi Jasa
Pemerintah PENGIKLAN Biro Iklan
Pesaing Media
Perusahaan
Jasa Riset/
Pemasaran
Pasar/
Perilaku pasar

Inti dari system adalah pengiklan atau produsen pemasang iklan. Dalam pengambilan keputusan khususnya yang berkaitan dengan rencana promosi atau pemasarannya dipengaruhi oleh lembaga pengendali yaitu pemerintah, pesaing dan pasar.
Pemerintah : peraturan pemerintah yang mengatur dan membatasi tata cara beriklan
Pesaing : Riset dan analisa mengenai kampanye periklanan pesaing mempengaruhi strategi periklanan yang akan dilancarkan.
Pasar : Pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai situasi pasar, pangsa pasar dan trend perilaku konsumen mempengaruhi strategi perencanaan iklan.
Untuk mewujudkan strategi kampanye periklanan, pengiklan membutuhkan biro iklan, media dan perusahaan riset/pemasaran.
Biro Iklan : memberikan jasa untuk membantu merencanakan dan melaksanakan kampanye periklanan
Media : Membantu menyebarkan pesan-pesan yang akan disampaikan pengiklan
Perusahaan riset/pemasaran : membantu melakukan riset pasar untuk mengevaluasi iklan dan mengetahui perilaku pasar.
Hubungan Pengiklan, Biro Iklan dan Media

Pengiklan Biro Iklan Media

Advertising Account Media Advertisement
Manager Executive Buyer Manager
Alasan Mengapa Perusahaan Beriklan
1. Menyampaikan Informasi
2. Menciptakan Brand Awareness
3. Membentuk Citra
4. Menciptakan Kepribadian pada suatu produk
5. Membantu positioning merek di pasar
6. Membantu menciptakan segmen baru di pasar
7. Menarik konsumen baru
8. Meningkatkan penggunaan suatu produk
9. Mendidik masyarakat

Apa yang dapat diberikan oleh perusahaan periklanan
1. Full Service
Perusahaan periklanan full service memberikan jasa mulai dari perencanaan kampanye periklanan, persiapan, pelaksanaan dan pengawasan dan evaluasi.
Lingkup pekerjaan biro iklan full service :
o analisa industri
o analisa produk dan konsumen
o analisa pasar
o analisa sasaran konsumen
o tujuan dan sasaran pemasaran
o penetapan tujuan periklanan
o strategi kreatif
o strategi media

2. Media Placement
Perusahaan yang hanya memberikan jasa untuk membantu pengiklan memasang iklannya di media

3. Creative Boutique
Memberikan jasa untuk membantu dalam pembuatan kreatif iklan

4. Below the line activities
Memberikan jasa dalam kegiatan-kegiatan below the line seperti spanduk, brosur, leaflet, dsb

1. Account/client service department
Tugas :
o sebagai penghubung antara klien/pengiklan dengan biro iklan
o menerjemahkan kepentingan klien kepada dept terkait di biro iklan (media, kreatif, produksi keuangan, riset)
o menjadi ujung tombak dari biro iklan untuk mempresentasikan kampanye periklanan

2. Media Department
a. Media Planning
Merencanakan penjadwalan dan pemilihan media serta anggaran yang diperlukan
b. Media Buying
Melaksanakan & melakukan negosiasi pemesanan dan pembelian ruang/waktu media sesuai rencana dari media planner dan disetujui klien
c. Media monitoring/riset
Mengawasi dan memonitor jadwal pemuatan /penayangan iklan sesuai pesanan
Memberikan data-data yang diperlukan oleh media planner
3. Creative Department
a. Copywriting
Membuat naskah iklan
b. Art & visualisasi
Membuat design dan visualisasi
4. Produksi
Dari workplan creative diproses melalui tahapan seperti pemotretan, separasi warna, rekaman, shooting, dsb
Produksi berarti menyelesaikan bentuk final iklsn berupa artwork dan memuatnya di media

5. Riset
Memberikan data-data yang diperlukan untuk perencanaan kampanye periklanan seperti perkembangan pasar, perilaku konsumen, media
6. Administrasi & Keuangan
Pengelolaan administrasi dan keuangan biro iklan (tagihan & pembayaran)

MITRA KERJA BIRO IKLAN
1. Media house
2. Agen model/model
3. production house
4. pasca production house (editing, dubbing, special effect, dsb)
5. Percetakan, perusahaan separasi warna

PENDAPATAN BIRO IKLAN
Menggunakan system fee, biasanya mengenakan fee sebesar 15-30% dari pemesanan tempat di media dan pembuatan materi kreatif
Hubungan Tripartit
Adalah hubungan antara produsen (pengiklan), biro iklan dan media.
Dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia, hubungan tripartite itu diperluas menjadi hubungan antara perusahaan periklanan dengan :
1. Konsumen
2. Pengiklan
3. Pemerintah
4. Media

Jenis Iklan dan Contohnya

Jenis Iklan dan Contohnya







1. Definisi Iklan

Menurut Kotler (2002:658), periklanan didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
Menurut Rhenald Kasali (1992:21), secara sedrhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli.

Menurut PPPI dalam situsnya, terdapat definisi bahwa periklanan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan melalui suatu, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan untuk kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
Secara umum, iklan merupakan suatu bentuk komunikasi nonpersonal yang menyampaikan informasi berbayar sesuai keinginan dari institusi/sponsor tertentu melalui media massa yang bertujuan memengaruhi/mempersuasi khalayak agar membeli suatu produk atau jasa.

2. Karakteristik Iklan

Iklan memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

a. Suatu bentuk komunikasi yang berbayar.

b. Nonpersonal komunikasi.

c. Menggunakan media massa sebagai massifikasi pesan.

d. Menggunakan sponsor yang teridentifikasi.

e. Bersifat mempersuasi khalayak.

f. Bertujuan untuk meraih audiens sebanyak-banyaknya.


3. Jenis Iklan

Berdasarkan tujuannya, iklan diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yakni:

a. Iklan Informatif (Informative Advertising)

Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

- Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran/pengenalan dan pengetahuan
tentang produk atau fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada.

- Menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk.

- Menjelaskan cara kerja produk.

- Mengurangi ketakutan konsumen.

- Mengoreksi produk.

b. Iklan Persuasif (Persuasive Advertising)

Iklan ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:

- Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan sehingga
konsumen mau
membeli dan menggunakan barang dan jasa.

- Mempersuasif khalayak untuk memilih merk tertentu.

- Menganjurkan untuk membeli.

- Mengubah persepsi konsumen.

- Membujuk untuk membeli sekarang.

c. Iklan Reminder (Reminder Advertising)

Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

- Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa.

- Mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan
dalam waktu dekat.

- Mengingatkan pembeli dimana membeli produk tersebut.

- Menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind).

- Menjalin hubungan baik dengan konsumen.


4. Contoh Iklan

a. Iklan Informatif

- Iklan Sony Ericsson Z550i

Iklan ini merupakan iklan informatif karena membentuk atau menciptakan kesadaran/pengenalan dan pengetahuan tentang produk atau fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada.

- Iklan Dji Sam Soe

Iklan ini juga tergolong sebagai iklan informatif karena menginformasikan kepada khalayak mengenai kemasan produk Dji Sam Soe yang baru, yakni kemasan 10 yang ditampilkan dengan tulisan berukuran besar. Tak lupa iklan ini juga berusaha meyakinkan kepada khalayak bahwa mutu produk tetap sama sejak tahun 1913, meskipun kemasan yang dihadirkan berbeda.

- Iklan Coca Cola

Iklan ini tergolong iklan informatif karena memberitahukan kepada khalayak mengenai produk, kemasan serta harga yang terbaru. Selain itu juga mempromosikan kemudahan jika membeli produk yang baru tersebut.

b. Iklan Persuasif

- Iklan Samsung Slim Fit TV

Iklan ini merupakan iklan persuasif karena berusaha mempersuasif khalayak untuk membeli TV merk Samsung dengan cara menginformasikan kualitas serta kelebihan-kelebihan yang dimiliki Samsung, sehingga khalayak dapat mengubah persepsinya mengenai TV merk lain dan menganggap Samsung lebih unggul.

- Iklan Canon Printer PIXMA iP1200

Iklan ini juga tergolong iklan persuasif karena berusaha mempersuasif khalayak untuk membeli Canon Printer PIXMA iP1200 dengan cara menginformasikan keistimewaan yangbdimiliki produk ini.

c. Iklan Reminder

- Iklan Vita Zone

Iklan ini merupakan iklan reminder karena mengingatkan kepada khalayak bahwa Vita Zone memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat, yakni pada waktu bulan puasa ketika iklan ini dipublikasikan (iklan ini dipublikasikan pada 27 September 2006).

- Iklan Hotel Santika Malang

Iklan ini juga merupakan iklan reminder karena mengingatkan kepada khalayak bahwa pelayanan yang ditawarkan Hotel Santika Malang memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat, yakni pada hari Valentine ketika iklan ini dipublikasikan (iklan ini dipublikasikan pada 8 Februari 2006). Selain itu juga mengingatkan khalayak dimana mendapatkan layanan tersebut.

- Iklan Simpati Jitu

Iklan ini termasuk iklan reminder karena mendorong pembelian ulang barang dan jasa Simpati Jitu. Selain itu juga menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind), serta menjalin hubungan baik dengan konsumen dengan cara memberikan pelayanan serta tarif yang lebih murah kepada pelanggan Telkomsel, khususnya pengguna Simpati Jitu.